Beberapa waktu terakhir ini kita sering mendengar tentang muncul dan menyebarnya aliran sesat di Indonesia. Beberapa di antaranya, yang terbaru Al Qiyadah Al Islamiyah pimpinan Musadeq, Komunitas Eden pimpinan Lia Aminuddin, Ahmadiyah yang dibuat oleh Mirza Ghulam Ahmad, Ingkar Sunnah, Syiah, dan Jaringan Islam Liberal. Kesesatan aliran-aliran itu telah ditegaskan dalam Fatwa MUI sehingga terlarang di Indonesia. Bahkan pengikut dan pencetusnya bisa di hukum karena melanggar pasal Penistaan dan Penodaan Agama.
Lalu mengapa aliran-aliran sesat itu mudah menyebar di Indonesia ?, berikut faktor-faktor penyebabnya :
1. Lemahnya keimanan/tauhid
Iman adalah pondasi paling dasar dalam Islam, jika imannya lemah maka bangunan Islam dalam diri seseorang akan mudah roboh. Rukun iman yang enam adalah satu kesatuan yang tidak bisa dipisah-pisah. Tidak boleh dikurangi atau ditambahi. Pengingkaran terhadap salah satu rukun iman berarti secara langsung dia telah dihukumi kafir atau keluar dari Islam. Dalam sejarah dakwah Islam zaman Nabi Muhammad saw, tauhid ini diperkuat selama 13 tahun pada periode Mekah oleh Muhammad. Dan ternyata insan-insan (para sahabat Nabi) yang dihasilkan dari periode Mekah ini benar-benar tangguh keimanannya. Mereka (para sahabat Nabi) rela mengorbakan apa saja demi iman mereka, harta bahkan nyawa berani mereka korbankan demi mempertahankan dan memperjuangkan iman. Salah satunya Bilal. Dia mulanya adalah seorang budak, setelah mendapat dakwah Islam dari Nabi kemudia dia bersyahadatain. Konsekuansi dari syahadatnya itu ternyata sangat berat. Dirinya mendapatkan siksaan yang luar biasa sadis dari tuannya karena tetap bertahan dengan ke Islamannya. Sampai akhirnya dirinya dibebaskan oleh Abu Bakar Sidiq.
Kelemahan iman inilah yang dimanfaatkan oleh para pencipta dan pengembang aliran sesat untuk membuat hal baru yang seolah-olah itu adalah bagian dari rukun iman yang enam. Seperti yang dilakukan Musadeq, pimpinan aliran Al Qiyadah Al Islamiyah, dirinya mengaku dapat wangsit dari Tuhannya dan di nobatkan menjadi Nabi pengganti Nabi Muhammad. Jelas hal ini adalah bentuk kesesatan nyata karena telah mengingkari kerosulan Muhammad sebagi nabi dan rosul penutup. Cuma karena kelemahan keimanan kepada Rosul Muhammad lemah maka gampang sekali orang mempercayai Musadeq sebagai Nabi penganti Muhammad.
2. Minimnya ilmu agama
Hal ini ada kaitannya dengan penyebab no. 1. Orang yang tidak pernah atau jarang mengkaji Islam secara benar maka dia akan mudah dipengaruhi oleh orang lain terhadap ke Islamannya.
3. Suka perkara yang mudah dan simple
4. Suka budaya instan
5. Faktor eksternal : upaya mengadu domba umat Islam
No comments:
Post a Comment